Foto/BPPSDMP Kementan   

nusakini.com - Penantian panjang 6.100 Tenaga Harian Lepas TB Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), berakhir. Mereka yang dinyatakan lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), secara simbolis menerima hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Alun-alun Bung Karno, Semarang, Selasa, (11/4/2017) lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyerahkan langsung hasil SKD kepada 441 bupati dan walikota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) kabupaten/kota. Menurut Amran, momen yang sudah ditunggu-tunggu ini adalah buah perjuangan panjang selama dua tahun. Butuh dukungan dari semua pihak agar nasib 6.100 tenaga penyuluh ini menjadi jelas.

“Para penyuluh adalah garda terdepan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. Sebagai mantan penyuluh, saya menyadari betul kegelisahan mereka. Makanya kami begitu serius memperjuangkan di tengah moratorium pegawai oleh pemerintah,” ujar Amran.

Mereka yang kini menyandang status CPNS, memang harus menunggu lama untuk menjadi bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka direkrut antara tahun 2007 hingga 2009. Artinya, sudah bekerja selama delapan hingga sepuluh tahun untuk membantu petani meningkatkan hasil produksi.

Mentan berharap pengangkatan status ini membuat para penyuluh lebih bersemangat menjalankan tugasnya. Setelah Indonesia tak lagi mengekspor beras hingga 2019 nanti, tugas berat lainnya sudah menanti. Pemenuhan produk holtikultura dan peternakan kini menjadi fokus kementerian yang dipimpin Amran.

Herman Khoiron yang mewakili Komisi IV DPR RI pada acara ini, juga mengaku lega nasib para tenaga penyuluh bisa dipastikan. Dia memberi apreasi tinggi pada perhatian dan perjuangan menteri pertanian.

“Berulang kali mereka (penyuluh, red) melakukan demonstrasi untuk mempertanyakan nasibnya. Sekarang sudah jelas. Tetapi, yang harus disadari jangan hanya mengejar status, melainkan spirit pertanian itu sendiri,” pesan Herman. (p/mk)